jurnalistika.id – Setiap bulan Rabiul Awal, umat Muslim di berbagai penjuru dunia menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh suka cita.
Seperti di Indonesia, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kerap diramaikan dengan beragam kegiatan. Tujuannya untuk merawat ingatan dan menambah wawasan.
Peringatan Maulit Nabi Muhammad SAW juga menjadi momen untuk mempererat ukhuwah di tengah jamaah.
Namun, dalam menyusun acara tentu harus memiliki konsep yang sesuai. Nah, Kalau masjid di lingkunganmu sedang merencanakan acara Maulid Nabi, coba pertimbangkan tujuh ide konsep acara berikut ini.
1. Pengajian dan Kajian Tematik
Konsep paling klasik, tetapi selalu relevan. Pengajian tematik dengan tema yang kekinian bisa menjadi pilihan untuk mengisi acara Maulid Nabi.
Misalnya, mengangkat tema “Meneladani Akhlak Rasulullah di Era Digital” atau “Bisnis Halal ala Rasulullah untuk Generasi Muda”.
Mengundang ustaz atau tokoh agama yang komunikatif dan dekat dengan jamaah akan membuat acara ini lebih hidup dan mudah dipahami.
Baca juga: Apa Hukum Merayakan Maulid Nabi? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Supaya lebih interaktif, tambahkan sesi tanya jawab. Dengan begitu, jamaah bisa lebih terlibat aktif dan merasa dilibatkan dalam acara.
2. Lomba-Lomba Islami
Siapa bilang peringatan Maulid Nabi harus selalu terlalu serius? Kemas suasana jadi lebih seru dengan mengadakan lomba-lomba bertema islami. Beberapa ide lomba yang bisa dicoba antara lain:
- Lomba adzan untuk anak-anak.
- Lomba hafalan doa atau surah pendek.
- Kaligrafi Islami untuk remaja.
- Cerdas cermat seputar sejarah Nabi.
Kegiatan ini sangat menghibur, juga mengedukasi. Selain itu, hadiah kecil seperti buku islami atau alat tulis bisa menjadi penyemangat bagi peserta, terutama anak-anak.
3. Santunan dan Bazar Amal
Esensi ajaran Rasulullah yang patut dicontoh adalah kepedulian terhadap sesama. Untuk itu, acara santunan bagi anak yatim, dhuafa, atau kaum lansia bisa menjadi pilihan yang sangat bermakna.
Selain santunan, masjid juga bisa menggelar bazar amal. Misalnya, jamaah menyumbangkan pakaian layak pakai, makanan, atau barang kebutuhan rumah tangga untuk dijual dengan harga terjangkau. Hasil penjualan bisa digunakan untuk kegiatan sosial masjid.
4. Nasyid dan Shalawat Bersama
Suasana syahdu bisa tercipta dengan menggelar majelis shalawat. Undang grup nasyid atau hadrah lokal untuk mengisi acara dengan lantunan shalawat yang menenangkan hati.
Konsep ini juga bisa dipadukan dengan shalawat bersama jamaah setelah shalat magrib atau isya. Agar lebih meriah, sediakan lirik shalawat di layar proyektor atau selebaran, sehingga semua jamaah bisa ikut bersenandung bersama.
5. Workshop atau Seminar Islami
Untuk jamaah yang haus ilmu, mengadakan workshop atau seminar islami bisa menjadi opsi menarik. Tema yang bisa diangkat sangat beragam, misalnya:
- Parenting Islami untuk para orang tua.
- Manajemen keuangan syariah untuk keluarga muda.
- Belajar menulis dan berdakwah di media sosial untuk remaja.
Konsep ini bukan hanya memperingati Maulid, tetapi juga memberi keterampilan baru yang bermanfaat untuk jamaah.
6. Festival Kuliner Sunnah
Siapa yang bisa menolak acara dengan makanan? Festival kuliner sunnah bisa jadi daya tarik besar untuk semua kalangan. Menu seperti kurma, susu, madu, habbatussauda, atau roti gandum bisa disajikan dalam berbagai kreasi menarik.
Tak hanya menjual makanan, acara ini juga bisa menjadi ajang edukasi tentang manfaat makanan sunnah bagi kesehatan. Tambahkan sesi demo masak atau talkshow dengan ahli gizi agar acara semakin berbobot.
7. Pameran Sejarah Islam
Untuk konsep acara Maulid Nabi yang lebih mendidik, masjid bisa menggelar pameran sejarah Nabi dan peradaban Islam. Tampilkan poster, miniatur, atau timeline perjalanan hidup Rasulullah dan perkembangan Islam di dunia.
Agar lebih menarik, gunakan teknologi interaktif seperti QR code yang bisa dipindai jamaah untuk mengakses informasi tambahan atau video edukatif.
Aktivitas ini sangat cocok untuk anak-anak dan remaja agar lebih mengenal sejarah Islam dengan cara yang menyenangkan.
Merancang acara Maulid Nabi tak harus mahal atau rumit. Bermodal kreativitas dan kebersamaan, masjid bisa menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat sekaligus menumbuhkan cinta kepada Rasulullah.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
