SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Jurnalistika

Kenali 8 Bentuk Pelecehan Seksual di Tempat Kerja, Jangan Dianggap Sepele!

  • Jurnalistika

    09 Mei 2025 | 15:05 WIB

    Bagikan:

image

Pelecehan seksual di tempat kerja bisa berbagai bentuk. (Pixabay)

jurnalistika.id – Pernah merasa nggak nyaman karena komentar yang “katanya” cuma bercanda? Atau mungkin kamu pernah menghindari seseorang di kantor karena perilakunya bikin kamu risih? Nah, bisa jadi itu termasuk dalam bentuk pelecehan seksual di tempat kerja.

Pelecehan seksual nggak selalu soal sentuhan fisik. Banyak yang bentuknya halus, tapi tetap bikin korban nggak nyaman, bahkan trauma.

Sayangnya, nggak semua orang sadar kalau yang mereka alami itu sebenarnya udah masuk kategori pelecehan. Yuk, kenali beberapa bentuk pelecahan seksual di tempat kerja agar kamu bisa lebih aware!

1. Komentar Seksual yang Nggak Pantas

Mulai dari candaan soal tubuh, cara berpakaian, sampai obrolan bernuansa seksual yang dilempar di ruang kerja, semuanya bisa termasuk pelecehan.

Baca juga: 5 Cara Mudah Bakar Lemak Tanpa Ngegym, Cocok Buat yang Mageran!

Meskipun ada yang bilang “cuma bercanda”, kalau kamu merasa nggak nyaman, itu tetap pelecehan. Karena yang jadi ukuran bukan niat pelaku, tapi efek ke korbannya.

2. Pandangannya Bikin Nggak Nyaman

Tatapan bisa jadi bentuk komunikasi, tapi bisa juga jadi bentuk pelecehan. Misalnya, kalau ada rekan kerja yang suka “menelanjangi dengan pandangan”, melihat bagian tubuh tertentu terus-menerus, atau menatap dengan cara yang bikin kamu merasa terganggu, itu udah bukan hal yang wajar.

3. Sentuhan yang Nggak Diinginkan

Ini bentuk yang paling sering dikenali. Tapi sayangnya, masih banyak yang menganggap normal. Padahal, sentuhan sekecil apa pun, seperti menyentuh bahu, punggung, atau memegang tangan, kalau tanpa persetujuan dan bikin risih, itu termasuk pelecehan.

Baca juga: 7 Cara Ampuh Hindari Jeratan Pinjol agar Hidup Lebih Tenang

Tempat kerja bukan ruang untuk cari-cari alasan “ramah” dengan cara menyentuh orang lain. Jangan memberikan kesempatan kepada siapa pun di tempat kerja jika tidak ingin lebih jauh.

4. Ajakan Kencan yang Dipaksakan

Pelecehan juga bisa terjadi lewat ajakan kencan yang terus-menerus, apalagi kalau udah pernah ditolak. Kalau ada rekan kerja yang maksa ngajak makan malam, nungguin pulang kerja, sampai kirim pesan-pesan pribadi yang bernada menggoda, itu bisa jadi bentuk pelecehan juga. Apalagi kalau ada relasi kuasa, misalnya atasan ke bawahan.

5. Kiriman Konten Porno atau Berbau Seksual

Pernah dapet meme, video, atau foto yang bernuansa seksual dari teman kerja? Apalagi kalau dikirim via chat pribadi atau bahkan di grup kerja.

Meski konteksnya katanya “lucu-lucuan”, kalau kontennya eksplisit dan bikin kamu atau orang lain merasa risih, itu jelas termasuk pelecehan.

6. Catcalling di Koridor Kantor

Mungkin kamu mikir, “Masa iya sih catcalling bisa terjadi di kantor?” Jawabannya, bisa banget. Bentuknya bisa berupa siulan, komentar menggoda saat kamu lewat, atau teriakan bernada genit. Meski ruangannya pakai AC dan ber-ruang formal, bukan berarti bebas dari aksi kayak gini.

7. Memanfaatkan Jabatan untuk Menggoda

Bentuk berikutnya ini lebih ke pelecehan yang sering “dibungkus” rapi dengan dalih profesional. Misalnya, atasan yang suka ngajak meeting berdua di luar jam kerja dengan nada-nada menggoda.

Bisa juga menjanjikan promosi dengan imbalan tertentu yang bersifat pribadi. Ini jelas salah dan berbahaya karena ada relasi kuasa yang dimainkan.

8. Mengatur atau Mengkritik Pakaian dengan Nada Seksual

Komentar semacam “Pakaian kamu hari ini seksi banget” atau “Warna bajumu cocok banget sama kulitmu yang putih” seringkali dianggap pujian.

Padahal, kalau konteksnya nggak profesional dan nadanya bernuansa seksual, ini udah masuk ranah pelecehan. Kritik soal penampilan pun harus tetap dalam koridor sopan dan profesional.

Pelecehan seksual di tempat kerja bisa bikin nggak nyaman. Dampaknya bisa ke mana-mana, menurunkan produktivitas, bikin stres, sampai berdampak ke kesehatan mental.

Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

  • Berani bilang “nggak nyaman” saat merasa dilecehkan.
  • Catat dan dokumentasikan kejadian, kalau perlu disertai bukti.
  • Laporkan ke HRD atau pihak berwenang kalau situasi makin parah.
  • Dukung rekan kerja yang jadi korban, jangan menyalahkan atau menyuruh mereka diam.

Jadi, yuk lebih peka dan berani speak up. Tempat kerja seharusnya jadi ruang aman buat semua orang, bukan jadi tempat yang penuh tekanan karena ulah segelintir orang yang nggak tahu batas. Ingat, pelecehan bukan soal niat, tapi soal dampaknya ke orang lain.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

bentuk pelecehan seksual

Pelecehan seksual

pelecehan seksual tempat kerja



logo jurnalistika
Tentang KamiRedaksiKontak KamiTangerang SelatanAdvertorial

Langganan newsletter

Update berita langsung ke email Anda.

Copyright © 2025 Jurnalistika.id 💚 PT. Sahabat Jurnalistik Media. All rights reserved.