SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Jurnalistika

Rangkuman Terkini Soal Banjir Besar di Sumut, Sumbar, dan Aceh

  • Angga Budi

    28 Nov 2025 | 09:55 WIB

    Bagikan:

image

Banjir melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, termasuk daerah Aceh. (Dok. BPBD Aceh)

jurnalistika.id – Bencana hidrometeorologi menghantam sejumlah wilayah di Pulau Sumatera pada akhir November 2025. Hujan ekstrem memicu banjir besar, tanah longsor, hingga banjir bandang yang meluas dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

Dampaknya menimbulkan puluhan korban jiwa, ribuan pengungsi, serta terputusnya akses komunikasi dan transportasi di berbagai titik.

Berikut telah dirangkum kondisi terkini terkait bencana yang melanda wilayah Sumut, Sumbar, hingga Aceh.

Aceh Tetapkan Status Darurat, Hampir Seluruh Kabupaten Terdampak

Situasi paling memprihatinkan terjadi di Aceh. Pemerintah provinsi menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, mulai 28 November hingga 11 Desember 2025.

Gubernur Muzakir Manaf menyebut luapan air dan longsor telah memukul hampir seluruh kabupaten dan kota.

Baca juga: Data Terbaru Banjir Sumut: 34 Orang Meninggal, 52 Warga Hilang

Data BPBA menunjukkan 119.998 jiwa terdampak, sebanyak 20.759 orang mengungsi, sementara 30 orang meninggal dunia dan 16 lainnya belum ditemukan.

Bencana ini melanda 16 kabupaten/kota, mulai dari Pidie, Aceh Besar, Tamiang, Aceh Utara, hingga Aceh Selatan.

Penetapan tanggap darurat juga diterapkan di sejumlah wilayah dengan kategori hidrometeorologi berat, termasuk Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat.

Sumatera Barat Dilanda Banjir Bandang dan Ribuan Warga Harus Mengungsi

Situasi genting juga terjadi di Sumatera Barat, khususnya di Solok dan Agam. Pemerintah Kabupaten Solok menetapkan status darurat selama 14 hari sejak 25 November.

BNPB mencatat 3.362 warga Kota Solok terdampak banjir, tersebar di dua kecamatan besar: Tanjung Harapan serta Lubuk Sikarah.

Baca juga: Tragedi Longsor Banjir di Sibolga: 5 Orang Meninggal Dunia, 4 Orang Hilang

Tragedi lebih berat muncul di Kabupaten Agam. Tim Basarnas Padang menemukan 10 warga Malalak Timur meninggal dunia setelah banjir bandang menghantam kawasan itu pada Rabu sore. Sekitar 135 kepala keluarga terpaksa mengungsi, sementara lima orang masih dalam pencarian.

BPBD Agam juga melaporkan ruas jalan nasional Padang–Pasaman Barat terendam banjir setinggi 30–70 sentimeter, memutus arus lalu lintas utama di kawasan tersebut.

Sumatera Utara Terparah: Banyak Wilayah Terisolasi, Korban Meninggal Bertambah

Rentetan bencana di Sumatera Utara berlangsung sejak 21 November dan meluas ke 12 kabupaten/kota. Daerah terdampak meliputi Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, hingga Serdang Bedagai.

Kabupaten Deliserdang termasuk yang paling parah. Sebanyak 30 desa di delapan kecamatan terendam banjir, menyebabkan 70 ribu warga terdampak. Bencana ini juga menewaskan seorang warga di Tanjung Gusta dan merusak satu jembatan gantung.

Baca juga: Pria di Jakpus Bacok Teman Sendiri Usai Permintaan Golok Ditolak

Di Tapanuli Utara, jumlah korban tewas terus bertambah mencapai 9 orang, sementara 31 orang masih hilang. Polres Taput mencatat 54 kejadian bencana dalam waktu empat hari, terdiri dari 40 longsor, 12 banjir, dan dua pohon tumbang. Sekitar 134 warga telah dievakuasi ke lokasi aman.

Kondisi di Tapanuli Tengah bahkan lebih kritis. Bupati Masinton Pasaribu menyebut wilayahnya terisolasi total akibat banjir bandang dan longsor.

Akses dari Tapanuli Utara hingga Humbang Hasundutan terputus, termasuk beberapa jembatan dari arah Tapanuli Selatan. Jaringan listrik, internet, dan telepon mati sejak Kamis malam.

Mobilitas warga hanya bisa dilakukan melalui Bandara Pinangsori atau Pelabuhan Sibolga karena seluruh jalur darat tidak dapat dilalui.

Peta Lokasi Terdampak di Tiga Provinsi

Gelombang bencana pada 18–26 November memukul area yang sangat luas:

Aceh

  • Terdampak banjir: Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Bener Meriah, Gayo Lues, Singkil, Aceh Utara, Aceh Selatan.
  • Status darurat hidrometeorologi: Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat.

Sumatera Utara

  • Daerah terdampak: Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Serdang Bedagai, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Sibolga, Gunungsitoli, Padang Sidempuan.
  • Tapanuli Tengah: Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, Pinangsori.

Sumatera Barat

  • Daerah terdampak: Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Agam.

Penanganan Masih Terkendala Cuaca dan Akses

Upaya evakuasi dan pencarian korban di sejumlah titik banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh masih terkendala hujan intensitas tinggi. Kondisi jalan yang putus dan akses komunikasi yang hilang memperlambat mobilisasi logistik maupun personel SAR.

Badan penanggulangan bencana di tingkat provinsi dan kabupaten, bersama TNI-Polri, Basarnas, serta relawan terus memperluas jangkauan penanganan, terutama di wilayah terisolasi seperti Tapanuli Tengah dan Agam.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Aceh

banjir aceh

banjir sumatera

banjir sumbar

banjir sumut

sumatera barat

Sumatera Utara

trending



logo jurnalistika
Tentang KamiRedaksiKontak KamiTangerang SelatanAdvertorial

Langganan newsletter

Update berita langsung ke email Anda.

Copyright © 2025 Jurnalistika.id 💚 PT. Sahabat Jurnalistik Media. All rights reserved.