jurnalistika.id – Saat liburan ke tempat wisata pantai, beberapa hal tidak boleh dilakukan sembarangan. Kalau kurang memahami larangan tersebut, bisa jadi liburan berubah jadi petaka.
Setiap musim liburan pantai adalah destinasi favorit banyak orang. Hamparan pasir putih, suara deburan ombak, dan angin laut yang sejuk mampu menciptakan suasana liburan yang menyenangkan.
Tak heran, setiap musim liburan, pantai selalu dipadati wisatawan, baik untuk sekadar melepas penat, berfoto, maupun menikmati olahraga air.
Baca juga: Cara Menikmati Liburan ke Pantai Carita Agar Healing Maksimal
Namun, di balik keindahan tersebut, ada aturan tak tertulis yang perlu dipahami setiap pengunjung. Banyak orang sering melakukan kesalahan kecil yang tanpa disadari bisa merusak pengalaman liburan, membahayakan keselamatan, bahkan mengganggu kelestarian lingkungan.
Nah, agar liburan tetap aman, nyaman, dan berkesan, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika berkunjung ke pantai.
4 Hal Tidak Boleh Dilakukan Liburan ke Pantai
Berikut telah dirangkum empat di antara beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat liburan ke pantai.
1. Mengabaikan Peringatan dan Rambu Keselamatan
Kesalahan paling umum yang sering dilakukan wisatawan adalah menganggap remeh tanda peringatan di area pantai. Misalnya, rambu larangan berenang di zona tertentu karena ombak tinggi atau adanya arus balik (rip current).
Banyak pengunjung yang tetap nekat berenang, hanya demi kesenangan sesaat. Padahal, laut memiliki karakter yang berbeda dengan kolam renang atau danau.
Baca juga: Pesona 4 Pantai Cantik Nan Indah Milik Indonesia, Nyesel Nggak Berkunjung!
Arus bawah laut bisa menyeret siapa saja, bahkan perenang berpengalaman sekalipun. Oleh sebab itu, selalu perhatikan instruksi petugas pantai atau lifeguard.
Jika ada bendera merah atau papan peringatan, jangan coba-coba melanggar. Keselamatan tetap harus jadi prioritas.
2. Membuang Sampah Sembarangan
Pemandangan pantai yang indah bisa langsung tercoreng hanya karena sampah plastik berserakan. Sayangnya, banyak wisatawan yang masih abai dan meninggalkan bekas makanan, botol minuman, atau kantong plastik begitu saja.
Selain merusak estetika, sampah plastik juga bisa berbahaya bagi ekosistem laut. Biota laut seperti penyu, burung, atau ikan sering kali salah mengira plastik sebagai makanan.
Akibatnya, mereka bisa keracunan atau bahkan mati. Untuk itu, bawalah kantong khusus untuk menampung sampah pribadi, lalu buang di tempat yang sudah disediakan.
Kalau tempat sampah sulit ditemukan, lebih baik dibawa pulang kembali.
3. Menginjak atau Merusak Terumbu Karang
Aktivitas snorkeling dan diving memang sangat menyenangkan. Tapi sering kali, wisatawan tanpa sadar menginjak atau menyentuh terumbu karang saat berenang.
Padahal, terumbu karang adalah ekosistem yang sangat rapuh dan pertumbuhannya sangat lambat, hanya beberapa sentimeter dalam puluhan tahun.
Baca juga: 5 Pantai Favorit 2025 Dekat Bogor, Nikmati Sunset dan Pasir Putih
Sekali terinjak, kerusakan yang ditimbulkan bisa membutuhkan waktu puluhan tahun untuk pulih. Terumbu karang bukan hanya indah, tetapi juga menjadi rumah bagi ribuan spesies laut.
4. Membawa Pulang Pasir, Kerang, atau Biota Laut
Banyak orang tergoda membawa pulang pasir, kerang, atau bahkan bintang laut sebagai oleh-oleh. Sekilas terlihat sepele, tapi kebiasaan ini bisa memberi dampak besar pada ekosistem pantai.
Pasir yang terkikis atau biota laut yang diambil sembarangan akan mengganggu keseimbangan alam.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Pantai Dekat Tangsel, Cocok Dikunjungi saat Lebaran 2024
Kerang, misalnya, bukan hanya hiasan cantik, melainkan juga berfungsi sebagai filter alami yang menjaga kebersihan air laut. Sementara bintang laut dan hewan laut lainnya memiliki peran penting dalam rantai makanan.
Jadi, lebih baik biarkan mereka tetap berada di habitatnya. Jika ingin kenang-kenangan, ambillah foto sebanyak mungkin, bukan benda dari alam.
Jangan sampai momen indah berubah jadi penyesalan hanya karena kelalaian kecil. Menghormati aturan, menjaga kebersihan, dan melestarikan lingkungan adalah kunci agar pantai tetap menjadi destinasi menawan untuk semua orang.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
