jurnalistika.id – Jika berkesempatan jalan-jalan ke daerah Kalimantan, kamu harus mencoba beberapa minuman tradisional di sini yang menyegarkan dan langka.
Bagi banyak orang, Kalimantan mungkin lebih terkenal akan hutan tropisnya yang lebat dan sungai-sungai besar yang membelah pulau. Padahal, daerah ini juga menyimpan warisan kuliner yang kaya.
Salah satu yang paling menarik untuk ditelusuri adalah deretan minuman tradisional Kalimantan. Minuman ini lahir dari bahan-bahan alami, diwariskan turun-temurun, dan sebagian mulai jarang ditemukan di masa kini.
7 Minuman Tradisional Khas Kalimantan
Inilah tujuh minuman tradisional Kalimantan yang menyegarkan sekaligus tergolong langka.
1. Lahang Bambu, Kesegaran dari Kandangan di Kalimantan Selatan
Jangan sampai terlewatkan kalau kamu datang ke Kalimantan Selatan, tepatnya daerah Kandangan, ada minuman yang sejak lama jadi teman terbaik ketika udara sedang terik bernama Lahang Bambu.
Sesuai namanya, minuman ini diolah dari nira aren yang difermentasikan langsung di dalam bambu. Cara penyajian tradisional ini membuat aromanya khas dan rasanya unik, tidak bisa disamakan dengan minuman kemasan modern.
Biasanya, lahang disajikan dengan tambahan es batu, menghasilkan sensasi dingin yang menyegarkan tenggorokan.
Baca juga: 6 Spot Kuliner Malam di Jaksel yang Bikin Lidah Ketagihan
Lebih dari sekadar pelepas dahaga, masyarakat setempat percaya bahwa lahang bambu bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Sayangnya, popularitas minuman ini kian meredup. Saat ini, cukup sulit menemukannya di pasaran, sehingga jika berkesempatan singgah ke Kandangan, mencoba lahang bambu bisa jadi pengalaman berharga.
2. Bawang Dayak, Herbal dengan Segudang Khasiat
Jika biasanya bawang digunakan sebagai bumbu masakan, masyarakat Kalimantan memanfaatkannya dengan cara yang berbeda. Bawang Dayak, sesuai namanya, diolah menjadi minuman herbal yang menyehatkan.
Umbi bawang diiris tipis, kemudian direbus hingga airnya berubah warna kemerahan. Agar lebih nikmat, air rebusan biasanya ditambah sedikit madu.
Baca juga: 11 Coffee Shop di BSD Tangsel yang Cocok untuk Nugas dan WFC
Khasiatnya tidak main-main. Banyak yang meyakini minuman bawang Dayak mampu membantu mengurangi radang sendi, menurunkan risiko diabetes, menguatkan sendi dan tulang, bahkan membantu melawan malaria.
Rasa khasnya memang cenderung kuat, tapi justru di situlah letak daya tariknya. Bagi masyarakat lokal, minuman ini bukan juga jadi obat tradisional, sekaligus pengetahuan leluhur yang diwariskan lintas generasi.
3. Es Jeruk Songkit, Si Asam Segar yang Bikin Nagih
Pada siang hari yang panas, segelas Es Jeruk Songkit terasa seperti oase di tengah terik matahari. Jeruk songkit, yang dikenal juga sebagai jeruk kasturi atau jeruk kunci, diperas, dicampur gula, lalu diberi tambahan es batu. Rasa asam segar yang berpadu manis membuat minuman ini jadi favorit masyarakat Kalimantan.
Selain menyegarkan, es jeruk songkit kaya akan vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh. Sensasi segarnya bukan hanya menghilangkan haus, tapi juga memberi energi baru untuk melanjutkan aktivitas.
Tak heran jika minuman ini sering dijajakan di warung-warung hingga restoran tradisional, menjadi pilihan populer di tengah cuaca tropis yang panas.
4. Es Nangka Selasih Banjar, Paduan Manis dan Asam
Masih dari Kalimantan Selatan, ada minuman khas Banjar yang tak kalah menggoda, Es Nangka Selasih. Minuman ini memadukan potongan buah nangka segar dengan biji selasih dan perasan jeruk asam.
Kombinasi rasa manis dan asamnya begitu pas, membuat siapa saja yang mencobanya langsung merasa segar kembali.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Terbaik di Nepal: Negara Kaya Akan Keindahan Alam
Uniknya, es ini bukan sekadar minuman pelepas dahaga, tetapi juga punya nilai budaya tersendiri. Dalam berbagai acara keluarga atau perayaan kecil, es nangka selasih sering hadir sebagai suguhan istimewa.
Tekstur kenyal biji selasih, aroma harum buah nangka, dan kesegaran jeruk asam berpadu menciptakan harmoni rasa yang sederhana namun berkesan.
5. Ce Hun Tiaw, Cendol Versi Kalimantan
Lanjut ke Kalimantan Barat, ada hidangan pencuci mulut yang sering disebut sebagai “cendolnya Kalimantan”, yakni Ce Hun Tiaw. Hidangan ini banyak dipengaruhi budaya Tionghoa yang sudah lama berakar di wilayah tersebut.
Bentuknya menyerupai mi, terbuat dari adonan tepung yang dipotong panjang-panjang, lalu disiram kuah santan dengan gula merah cair.
Baca juga: 5 Pasar Tradisional Jakarta yang Tetap Ramai hingga Kini
Agar semakin nikmat, ce hun tiaw biasanya ditambah es batu, cincau, ketan hitam, hingga pelengkap lain sesuai selera. Rasanya manis gurih dengan sensasi segar, membuatnya sangat cocok disantap saat udara panas.
Keberadaan ce hun tiaw juga menjadi bukti betapa kaya dan beragamnya kuliner Kalimantan, hasil percampuran berbagai budaya yang berpadu dengan selera lokal.
6. Tuak Dayak, Tradisi yang Menyatukan
Dari Kalimantan Tengah, ada minuman tradisional yang punya makna lebih dalam dibanding sekadar pelepas dahaga. Tuak adalah minuman fermentasi khas suku Dayak yang dibuat dari beras ketan dan nira.
Minuman ini biasanya hadir dalam perayaan adat, pesta panen, atau acara penting lainnya. Walau bisa ditemukan di beberapa pasar lokal dengan harga terjangkau, tuak tetap dianggap sakral karena erat kaitannya dengan tradisi turun-temurun.
Menyeruput tuak berarti ikut merasakan bagian kecil dari budaya Dayak yang kaya makna.
7. Es Lidah Buaya, Segar dengan Sentuhan Tropis
Masih dari Kalimantan Tengah, ada minuman populer yang berbahan dasar tanaman penuh manfaat, Es Lidah Buaya. Potongan lidah buaya yang kenyal disajikan bersama es batu dan irisan lemon, menghasilkan rasa segar dengan sedikit sentuhan asam.
Tak hanya enak, es lidah buaya juga dikenal baik untuk kesehatan, mulai dari menjaga pencernaan hingga membantu hidrasi tubuh. Minuman ini bisa dengan mudah ditemukan, baik di warung kaki lima maupun kafe modern.
Harganya pun bervariasi, dari yang murah meriah sekitar delapan ribu rupiah per gelas hingga versi premium di kafe dengan harga belasan ribu.
Popularitasnya menjadikan es lidah buaya salah satu minuman tradisional Kalimantan yang berhasil menembus gaya hidup kekinian.
Tujuh minuman tradisional Kalimantan ini membuktikan betapa kayanya budaya kuliner di pulau besar tersebut. Sebagian minuman memang mulai sulit ditemui, tetapi itulah yang membuatnya semakin istimewa.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
