jurnalistika.id – One Piece kembali hadir dengan chapter 1161 yang langsung bikin penggemar heboh. Bab kali mengungkap lebih dari sekedar memamerkan pertarungan sengit di God Valley.
Ada momen menyingkap sisi emosional yang jarang muncul di tengah hiruk-pikuk pertempuran. Oda benar-benar memadukan tawa, aksi brutal, dan drama yang bikin dada sesak dalam satu paket lengkap.
Sejak awal halaman, pembaca bakal langsung disambut suguhan color spread penuh keceriaan. Kru Topi Jerami diletakkan dalam situasi absurd yang menggemaskan, seolah memberi jeda ringan sebelum masuk ke konflik berdarah di pulau legendaris itu.
Namun di balik warna-warna cerah tersebut, kisah utama chapter ini justru mengarah ke momen-momen kelam yang memperlihatkan betapa kacau dan berbahayanya God Valley.
Baca juga: 6 Film Prancis Paling Erotis Sepanjang Masa, Khusus Dewasa Saja!
Tidak berhenti di sana, Oda menggeser fokus ke deretan karakter besar yang menjadi poros sejarah dunia One Piece. Ada Dragon yang berusaha menyelamatkan bayi misterius, ada Garp yang kembali menunjukkan reputasi sang pahlawan.
Sampai pada momen kehadiran monster muda seperti Shirohige, Big Mom, Kaido, dan Shiki yang menghantam musuh dengan kekuatan luar biasa.
Semua itu berpuncak pada satu adegan yang bikin pembaca terdiam sejenak, saat Rayleigh akhirnya datang menolong Shakky dengan cara yang begitu dramatis.
Color Spread: Mesin Capit Penuh Nostalgia
Chapter ini dibuka dengan ilustrasi warna yang unik. Kru Topi Jerami tampak bermain di mesin capit raksasa, berhadapan dengan seekor singa besar yang menjaga hadiah-hadiah berupa boneka.
Setiap boneka memiliki arti, membawa kembali wajah-wajah penting dari masa lalu mereka. Luffy memegang Shanks, Ace, dan Garp, sementara Nami dengan lembut menggenggam Bell-mère hingga Vivi.
Zoro dan Jinbe malah memilih tidur di atas boneka raksasa Dorry, Brogy, Saul, sampai Shirahoshi. Sanji dengan usil melemparkan boneka Buggy ke arah Zoro.
Di sisi lain, Chopper menangis tersedu karena terjebak di dalam mesin, Robin hanya bisa berdoa, sementara Brook malah kepalanya ikut terjepit di capit.
Sentuhan kecil ini memberi kehangatan dan komedi sebelum kita masuk ke cerita utama yang jauh lebih serius.
Baca juga: Tenar pada Masanya, Ini 5 Film India Jadul yang Harus Ditonton
Sementara itu, di Cover story menampilkan Yamato yang sedang berziarah bersama Kin’emon dan Momonosuke di sebuah kuil.
Mereka berdoa di hadapan lentera kertas yang bertuliskan nama-nama pahlawan Wanokuni seperti Oden, Toki, Izou, hingga Ashura Doji.
Itu adalah momen hening dan penuh penghormatan, menambah lapisan emosional di tengah chapter yang sarat pertarungan.
Dragon, Shanks, dan Misteri Anak-anak God Valley
Cerita utama pada chapter One Piece 1161 langsung memanas dengan Dragon yang membawa bayi-bayi misterius bersama Shanks kecil dan Shamrock. Namun situasi berubah menegangkan saat muncul sosok Saint Maffey, anggota Ksatria Dewa dari keluarga Satchel.
Ia memamerkan kekuatan menyerupai Pacifista, menembakkan sinar laser dari mulutnya, dan berusaha merebut kembali bayi-bayi itu untuk Tenryuubito.
Dragon yang sudah terluka tetap berusaha melawan. Ia sadar bahwa anak-anak itu hanyalah pion dalam permainan kejam yang dikendalikan kaum naga langit.
Saat nyawanya hampir berakhir, kemunculan Shirohige bersama Shiki, Big Mom, dan Kaido memecah jalannya pertempuran. Empat monster muda ini bahkan sempat melancarkan serangan ganda yang benar-benar epik melawan para bajak laut dari Hachinosu.
Garp vs Generasi Monster
Di sisi lain dalam One Piece 1161 ini, Garp menunjukkan kenapa namanya disegani hingga puluhan tahun kemudian. Dengan satu pukulan, tanah di God Valley retak dan memaksa para raksasa muda seperti Kaido dan Big Mom menghindar.
Bahkan ketika Linlin melancarkan kombinasi Prometheus dan Zeus melalui serangan “Heavenly Fire Breeze”, Garp tetap berdiri tanpa goyah sedikit pun.
Baca juga: 5 Film Horor Jepang Terseram Sepanjang Masa, Bikin Susah Tidur
Dengan nada meremehkan, ia menyebut api itu bahkan tidak cukup untuk memanggang iga panggang.
Momen ini kembali menegaskan betapa Garp adalah simbol kekuatan absolut di era penuh monster. Sosok yang berdiri sendirian melawan generasi paling berbahaya, namun tetap bisa membuat semuanya ketar-ketir.
Rayleigh dan Shakky: Adegan yang Menggetarkan
Puncak chapter justru hadir lewat adegan emosional Rayleigh. Shakky yang sempat tertawan berjuang sendirian, mengalahkan para marinir meski dirantai.
Situasi memburuk ketika Sommers datang menghajarnya dengan keras. Saat Shakky berada di ujung tanduk, Rayleigh muncul dengan jurus baru yang memukau, “Billhook of the Beyond” atau “Higanbana”.
Tebasan itu digambarkan indah, dengan pose yang mengingatkan pada jurus Onigiri milik Zoro.
Adegan ganda ini jadi salah satu yang paling emosional dalam saga God Valley. Rayleigh menghampiri Shakky sambil mengulurkan tangan, mirip sekali dengan momen Luffy saat menolong Momonosuke di Zou.
Baca juga: 5 Film tantang Revolusi Rakyat dan Perlawanan, Cocok Ditonton di Musim Demo
Shakky menangis, Rayleigh meminta maaf karena terlambat, dan mereka berpelukan dengan haru. Roger dan Gaban hanya bisa menonton dengan wajah cemburu yang kocak, menambah warna dalam suasana yang menguras emosi.
Bab ini ditutup dengan Roger yang berteriak penuh semangat. Ia mengumumkan bahwa Shakky sudah kembali, lalu mengajak seluruh kru merebut harta karun dan meninggalkan God Valley.
Sorak-sorai membahana, menutup chapter dengan nada optimistis setelah serangkaian adegan yang penuh darah dan air mata.
One Piece 1161 terasa padat sekaligus menguras perasaan. Chapter selanjutnya bisa ditunggu penggemar pada jadwal yang sudah ditentukan.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
