SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Jurnalistika

Please Please Me: Lagu yang Lahir dari Badai Salju dan Obsesinya John Lennon

  • Jurnalistika

    20 Okt 2025 | 16:09 WIB

    Bagikan:

image

Cover lagu Please Please Me The Beatles. (Dok. beatlesebooks.com)

jurnalistika.id – Ada kalanya sejarah musik terbentuk dari momen yang tak terduga. Begitu pula dengan kisah di balik “Please Please Me,” salah satu lagu paling penting dalam perjalanan The Beatles.

Lagu ini menjadi langkah awal The Beatles menuju kejayaan. Pleas Please Me juga memperlihatkan bagaimana kreativitas, keberuntungan, dan sedikit cuaca buruk bisa bersekongkol menciptakan sesuatu yang abadi.

Pada akhir 1962, The Beatles baru saja menapaki tangga industri musik dengan “Love Me Do.” Lagu itu hanya menembus posisi ke-17 di tangga lagu Inggris, cukup menggembirakan untuk pendatang baru dari Liverpool.

Baca juga: Iwan Fals: Musisi Pembangkit Idealisme Anak Muda

Namun, George Martin, produser mereka di Parlophone Records, tahu bahwa lagu berikutnya harus lebih kuat. Ia ingin single selanjutnya benar-benar meledak.

John Lennon, dengan segala kegelisahan dan rasa ingin tahunya, menulis “Please Please Me” di kamar tidur rumah bibinya di Menlove Avenue. Ia bercerita kepada penulis David Sheff pada 1980 bahwa lagu itu terinspirasi oleh Roy Orbison dan Bing Crosby.

“Saya mencoba membuat lagu seperti Roy Orbison,” kata Lennon seperti dikutip dari americansongwriter.com.

“Saya mendengarkan ‘Only the Lonely’ dan suka dengan suasana melankolisnya. Lalu saya teringat lirik Bing Crosby, ‘Please, lend me your little ears to my pleas,’ dan saya suka permainan kata ‘please’ di sana.” Dari kombinasi dua dunia musik itulah lahir “Please Please Me.”

Produser Suruh Mengubah Tempo

Awalnya, lagu itu justru terdengar lesu. Saat pertama kali dibawa ke studio Abbey Road pada September 1962, George Martin menilai versi awalnya terlalu lambat dan suram, nyaris seperti balada blues.

Lennon dan Paul McCartney sepakat lagu itu belum pas, bahkan sempat berencana menjadikannya B-side dari “Love Me Do.”

Namun Martin punya firasat. Ia menyarankan agar tempo lagu dipercepat. “Coba mainkan sedikit lebih cepat,” katanya pada sesi rekaman berikutnya.

McCartney sempat bingung dengan istilah “tempo,” tapi begitu mereka mencobanya, suasana berubah total. Energi baru muncul. Lagu itu kini terdengar cerah, menggoda, dan penuh semangat khas awal karier The Beatles.

Cara Unik Ringo Starr Mengisi Drum

Ringo Starr yang baru bergabung juga meninggalkan jejak unik di proses rekaman. Dalam versi awal, ia bahkan bermain drum sambil memegang marakas di satu tangan dan tamborin di tangan lain.

Eksperimen itu menambah warna tersendiri sebelum akhirnya mereka menemukan bentuk ideal lagu tersebut.

“Please Please Me” akhirnya direkam ulang dengan tempo lebih cepat pada 26 November 1962. Begitu selesai, George Martin yakin mereka punya sesuatu yang besar.

Baca juga: 7 Film Jepang Tema Perselingkuhan, Ceritanya Bikin Panas Dingin

Ia berkata, “Kalian baru saja membuat lagu nomor satu pertama kalian.” Ternyata benar.

Lagu itu dirilis di Inggris pada 11 Januari 1963, bertepatan dengan badai salju besar yang membuat banyak orang terjebak di rumah. Kebetulan The Beatles tampil di acara televisi “Thank Your Lucky Stars” malam itu.

Ribuan orang menonton, dan keesokan harinya lagu itu langsung melejit ke puncak tangga lagu. Badai salju yang semula dianggap sial malah membantu mereka mendapatkan audiens lebih luas.

Ditolak Beberapa Label

Perjalanan lagu ini di Amerika justru berliku. Capitol Records, label besar milik EMI, sempat menolak merilisnya. Begitu juga Atlantic Records.

Baru Vee-Jay Records, label kecil dari Chicago, yang berani mengambil kesempatan. Sayangnya, saat pertama dirilis Februari 1963, lagu itu nyaris tak terdengar.

Setahun kemudian, ketika cuplikan penampilan The Beatles ditayangkan di acara “The Jack Paar Program,” demam Beatlemania mulai melanda. Vee-Jay pun buru-buru merilis ulang “Please Please Me.”

Kali ini, dengan momentum yang pas, lagu itu melonjak ke posisi tiga di Billboard Hot 100, berdampingan dengan “She Loves You” dan “I Want to Hold Your Hand.”

Baca juga: Pecahkan Rekor Adele, Taylor Swift Malah Panen Kritik dari Penggemar

Kini, enam dekade kemudian, “Please Please Me” tetap dikenang sebagai titik balik perjalanan The Beatles. Lagu ini bukan sekadar pembuka bagi album debut mereka, tetapi juga penanda awal dari fenomena global bernama Beatlemania.

Dari kamar tidur kecil di Liverpool hingga puncak tangga lagu dunia, semua dimulai dari satu ide sederhana, sedikit dorongan dari George Martin, dan, siapa sangka, badai salju yang datang di waktu yang tepat.

Lagu The Beatles

the beatles



logo jurnalistika
Tentang KamiRedaksiKontak KamiTangerang SelatanAdvertorial

Langganan newsletter

Update berita langsung ke email Anda.

Copyright © 2025 Jurnalistika.id 💚 PT. Sahabat Jurnalistik Media. All rights reserved.