jurnalistika.id – Menghadapi orang yang sedang berada di ujung kehidupan bukan perkara mudah. Dalam ajaran Islam, ada panduan khusus saat seseorang memasuki fase sakaratul maut fase perpisahan ruh dari jasad yang sangat menentukan.
Mungkin kamu pernah menyaksikan seseorang yang terlihat lemah dan kesulitan berbicara, lalu tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda sakaratul maut. Saat itulah, orang terdekat perlu tahu apa yang sebaiknya dilakukan agar tetap sesuai tuntunan Islam dan bisa memberi kenyamanan bagi yang bersangkutan.
Baca juga: 5 Nilai Keteladanan Nabi Ibrahim A.S. Layak Jadi Pedoman Hidup
Islam tidak membiarkan umatnya bingung dalam menghadapi momen sepenting ini. Bahkan, dalam banyak hadis dan ajaran ulama, disebutkan berbagai tindakan yang bisa dilakukan saat mendampingi seseorang yang tengah mengalami sakaratul maut.
4 Tindakan yang Dianjurkan saat Menghadapi Orang Sakaratul Maut
Berikut 4 tindakan untuk menghadapi orang yang sedang sakaratul maut.
1. Memandu dengan Kalimat Syahadat secara Lembut
Salah satu tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah mentalkinkan kalimat syahadat kepada orang yang sedang sakaratul maut. Lakukan ini dengan lembut, tidak memaksa. Cukup dibacakan pelan-pelan di dekatnya, supaya ia bisa mengikuti atau mendengarkan.
Tujuan utamanya adalah agar akhir hidup seseorang ditutup dengan kalimat tauhid. Ini menjadi penutup yang baik, dan juga bentuk kasih sayang terakhir dari keluarga maupun sahabat.
2. Menjaga Suasana Sekitar Tetap Tenang dan Penuh Doa
Saat seseorang menghadapi sakaratul maut, suasana sekitar sangat berpengaruh pada ketenangan hati dan pikiran mereka. Jangan ciptakan kepanikan, apalagi keributan. Yang dibutuhkan justru ketenangan, zikir lembut, dan lantunan doa.
Kamu bisa membaca surat Yasin atau doa-doa pendek, karena menurut banyak ulama, bacaan tersebut dapat menenangkan jiwa dan meringankan proses peralihan.
3. Meletakkan Orang yang Sakaratul Maut Menghadap Kiblat
Menghadapkan tubuh ke arah kiblat menjadi salah satu adab yang dianjurkan dalam Islam ketika seseorang sedang sekarat. Hal ini bukan hanya simbolik, tapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap kondisi mereka yang sedang menjalani fase sakaratul maut.
Jika memungkinkan, posisikan mereka berbaring miring ke kanan atau menyesuaikan posisi tempat tidur agar wajahnya menghadap kiblat. Jika tidak memungkinkan, cukup niatkan dan usahakan semaksimal mungkin sesuai situasi.
4. Tidak Menangis Berlebihan, Perbanyaklah Doa
Wajar jika orang terdekat merasa sedih saat menghadapi momen sakaratul maut. Namun, Islam mengajarkan agar kesedihan itu tidak diekspresikan secara berlebihan hingga menjerit atau meratap. Hal itu bisa membuat suasana jadi tidak kondusif dan bahkan membebani orang yang sedang sekarat.
Alihkan rasa sedih dengan memperbanyak doa. Doakan agar Allah memudahkan mereka dalam menghadapi saat terakhirnya dan memberikan ampunan serta husnul khatimah.
Baca juga: Pantas Dianjurkan! Sholat Tahajud Ternyata Punya Banyak Manfaat bagi Kesehatan
Setiap orang akan menghadapi sakaratul maut, cepat atau lambat. Saat itu tiba, peran orang terdekat sangatlah penting, bukan hanya secara emosional tapi juga spiritual. Dengan memahami tindakan-tindakan yang dianjurkan dalam Islam, kita bisa menjadi penolong yang baik di detik-detik terakhir seseorang.
Mendampingi orang yang sedang sekarat bukan hal ringan, tapi ini bisa menjadi bentuk amal kebaikan yang besar bila dilakukan dengan niat yang tulus dan sesuai ajaran.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
Referensi: berbagai sumber
